Penganiyaan TKI asal Mandor
Ngabang, Equator
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Boni alias Bobon, 25, pria asal Desa Bait Sekilap Kecamatan Mandor Kabupaten Landak korban penganiayaan oleh warga Malaysia. Kini dipulangkan di kampung halamannya dengan selamat. Ternyata penganiayaan tidak hanya terjadi pada Boni saja, teman Boni bernama Anen satu kerja dengan nya juga mendapat perlakuan yang sama oleh 10 orang Samseng (preman-red) sampai babak belur. Setelah kejadian tersebut diketahui pihak keluarga di Kalbar dan langsung melaporkan ke Polres Landak.
Polres Landak langsung menghubungi Kepolisian Indonesia yang bertugas di Malaysia atau LO untuk membantu kasus tersebut. Kumudian Waka Polres Landak Kompol Abas Basuni langsung menjemput Boni dan rekannya dari Malaysia untuk dibawa pulang ke kalbar.
Kapolres Landak AKBP Drs Tony Ep Sinambela Msi melalui Kasat Rekrim AKP Hujra Soumena, S.IK mengatakan, kronologis kejadian tersebut Boni bersama rekan kerjanya Anen sudah tidak kerasan bekerja disana karena tempatnya bekerja di Park City sebuah kedai bernama New Found Bintulu Serawak Malaysia pemiliknya bernama Wong Pak Kong karena pekerjaan nya terlalu berat. Mereka bekerja mulai dari pukul 07.00 sampai 22.00 malam dan gaji yang mereka terima tidak sesuai dengan apa yang dikerjakannya.
Kemudian Rabu (22/4) mereka berdua beniat untuk melarikan diri akan tetapi perbuatan tersebut diketahui oleh majikannya. Agar mereka tidak kabur majikan memerintahkan kepada 10 orang samseng untuk menangkap Boni dan Anen. 10 orang samseng tersebut mendatangi indekost Boni dan Anan yang terletak di Yanmin Prk No 18 Bintulu Serawak Malaysia dan langsung membawa Boni dan Temannya itu ketempat majikannya. Sesampainya disana Boni dan temannya di masukan kedalam gudang, sekitar pukul 02.00 boni bersama temannya dihajar samseng atas perintah majikannya. “Boni dan rekannya dihajar dengan mengunakan kayu bulat dan kipas angin, hingga babak belur,” kata Hujrasoumena saat ditemui diruang kerjanya kemarin.
Adapun yang menghajar Boni dan rekannya sebanyak 4 orang sedangkan yang lain, 6 orang samseng menunggu diluar gudang. Setelah dipukul Boni dan rekannya itu dibiarkan didalam gudang dalam keadaan tidak berdaya. Saat mereka sadar boni langsung menelpon keluarganya di Mandor memberitahukan kejadian tersebut. Pihak keluarga saat mendengar kejadian itu langsung melapor ke Polres Landak. “Kita langsung meminta bantuan ke LO Kepolisian Indonesia yang bertuagas disana kemudian waka Polres langsung menjemput Boni dan rekannya lalu dibawa pulang,” kata Hujra seraya menbambahkan, kasus tersebut masih dalam proses dan akan diserahkan ke Polda guna diproses lebih lanjut karena kasus tersebut merupakan kasus yang berkaitan dengan Negara lain. (rie)
Selasa, 28 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar