Rabu, 26 Mei 2010

Gotong Royong Masyarakat Mulai Pudar


*Bupati Buka Bulan Bhakti Gotong Royong

SEBADU. Pencanangan bulan bhakti gotong royong masyarakat tingkat Kabupaten Landak tahun 2010 dipusatkan di Desa Sebadu Kecamatan Mandor secara resmi dibuka Bupati Dr. Adrianus Asia Sidot dengan ditandai pemukulan gong tujuh kali, Rabu ( 26/5). Acara dihadiri Dandim 1201 Mempawah, jajaran kepala dinas Pemkab Landak, camat, seluruh kepala desa kecamatan Mandor dan masyarakat sekitarnya.
Adrianus mengatakan, bulan bhakti gotong royong masyarakat bukan bulan bhakti pegawai. Ia sangat berharap dalam acara bulan bhakti seperti itu masyarakat banyak hadir bukan malah pegawai yang lebih banyak hadir.
“Dalam kegiatan ini yang sangat diutamakan pertama jalan Limpahung ini harus dibangun jangan setelah gotong royong dibiarkan begitu saja tapi harus dilanjutkan,” ujarnya.
Menurutnya, sebenarnya pemerintah tidak perlu ada bulan bhakti gotong royong kalau masyarakat masih mengamalkan atau melaksanakan gotong royong . Tapi selama ini, gotong royong di masyarakat sudah mulai pudar. Sejak adanya sudsidi desa dari pemerintah, padahal maksud pemerintah adanya subsidi desa untuk membantu masyarakat, meringankan beban masyarakat di bantulah dana subsidi desa, atau dana bantuan desa tapi apa yang terjadi adanya bantuan itu, malah mengahancurkan semangat gotong royong di masyarakat. “Karena yang timbul selalu saling mencurigai sesama masyarakat dan masyarakat dengan kades di katakan yang penerima dana tidak melaksanakan amanah dengan baik,” tegas Adrianus.
Kepala Desa Sebadu Syamsiadi mengatakan bulan bkahti gotong royong yang di adakan di dusun Limpahung desa Sebadu kecamatan Mandor ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk meminta kepada Pemkab Landak agar jalan yang selama ini rusak agar di bangun kembali.
“Banyak hal yang harus di perhatikan di desa sebadu yakni produktipitas di bidang pertanian yang sekarang masih di bawah standar karena pola pekerjaannya masih menggunakan alat manual,” katanya.
Lahan pertanian sangat luas ia minta agar menjadi perhatian dari Pemkab Landak, sejak sungai Sebadu di normalisasikan air sawah menjadi kering karena tidak ada saluran irigasi atau bendungan untuk pertanian. “Untuk itu kami berharap agar di adakan pembangunan irigasi pertanian. Kegiatan yang di adakan bulan bhakti gotong royong di antaranya pembuatan jalan, membuat jamban atau kakus, pengobatan masal untuk masyarakat dan sunatan massal,” katanya.
Camat Mandor Marius Baneng SE menambahkan, sejak bertugas menjadi camat di Mandor banyak kegiatan yang sudah di lakukan pertama pengobatan masal di dusun air Merah desa Ngarak, turnamen Bupati cup di desa Mandor, Adrianus Cup di desa Keramas, Peresmian jalan poros desa di Dusun Baet desa Sekilap, pertemuan ibu-ibu persatuan wanita protestan di Mandor, Ngarak Cup dan pencanangan bulan bhakti gotong royong masyarakat tingkat kabupaten yang secara terhormat rasanya di adakan di desa Sebadu kecamatan Mandor. “Kami merasa begitu besar mendapat kehormatan dari Bupati Adrianus sebagai pemimpin tertinggi di kabupaten Landak ini dan kami tetap ingin banyak pembagunan yang di adakan di wilayah kecamatan Mandor,” tukasnya. (rie)

*Sumber: www.equator-news.com (27/05/2010)

Buruh Bangunan Tewas Kesetrum

MANDOR. Nasib naas dialami Agusmanto alias Apa 37 seorang buruh bangunan warga Dusun Singkong Luar Desa Simpang Kasturi Kecamatan Mandor tewas kesetrum bor listrik yang digunakan untuk kerja kongslet, Selasa (25/5) sekitar pukul 09.30.
Keterangan saksi mata Mus Gustianto 27, adik ipar korban kepada awak Koran ini saat di tempat kejadian perkara (TKP) menceritakan hampir dua bulan ini dia berdua bekerja sebagai tukang rumah. “Sebenarnya hari ini hari terakhir kami bekerja karena sudah selesai semua hanya tinggal memasang pintu tengah lagi,” ujarnya.
Ketika korban memasang pintu di dalam rumah sendirian, Mus bekerja di luar membuka pranca di samping rumah. Ketika dirinya dari depan membawa kayu untuk di susun di belakang rumah melewati pintu tengah. Dia melihat korban sudah terbaring samping pintu. “Saya langsung mendekat dan menolong melihat korban masih memegang bor listrik tersebut saya pegang badan korban terasa nyetrum. Saya langsung menarik kabel dan teriak minta tolong melihat korban sudah tak sadar,” cerita Mus.
Sedangkan tuan rumah Marsiana Sulina dan tetangga pun langsung mencari mobil di bawa di Puskesmas Mandor tapi korban sudah meninggal dunia.
Sementara menurut Marsiana Sulina mengaku saat kejadian dia habis mandi sedang ganti pakaian di kamar tidur atas loteng tidak melihat bagaimana kejadiannya. “Saya terkejut ada yang mengendor pintu dan teriak bahwa tukang yang bekerja di rumahnya kena setrum. Hampir tak sadar masih berkemban saya langsung turun melihat korban, dan minta pertolongan mencari mobil untuk di bawa di Puskesmas Mandor,” katanya.
Menurut Sulina, korban dan adik iparnya berdua sudah hamper dua bulan ini mengerjakan rumahnya. Semua sudah selesai hanya tinggal pintu satu yang belum di pasang. Hari ini merupakan hari terakhir dia bekerja malah dapat musibah kata Sulina.
Kapolsek Mandor Ipda Alexander Aban melalui kanit reskrim Bripka Yusnadi Muhali di dampingi Briptu H.Alexander membernarkan korban tewas akibat bor listrik yang di gunakannya kongslet.
“Kami mendapat laporan dari masyarakat langsung ke TKP melihat korban sudah meninggal. Korban di bawa di puskesmas Mandor dan di bawa lagi di rumah korban dusun singkong Luar desa simpang Kasturi untuk di makamkan,” tukasnya. (rie)

*Sumber: www.equator-news.com (26/05/2010)

Senin, 29 Maret 2010

Kampus Belajar Mahasiswa STAI Tiara Diresmikan


*Bupati: Pendidikan Tanggungjawab Kita Semua

MANDOR. Kampus Belajar Mahasiswa (KBM) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tiara Kabupaten Landak di Dusun Liansipi Kecamatan Mandor diresmikan Bupati Dr. Adrianus Asia Sidot dan Rektor STAI Tiara Prof.Dr.H.Nur Amin Fattah,MM dengan ditandai penandatangan batu prasasti, Minggu (27/3). Acara dihadiri Korwil Provinsi Kalbar Nur Said SH, Korwil Kabupaten Pontianak Ridwan S.Pd.I, Ketua KBM STAI Tiara Landak Korwil Landak Uts Arif Chandra S,Sos didampingi Wakil Korwil Landak Mulyani S.Pd, Camat Mandor Marius Baneng SE, Ketua Panitia Peresmian Drs Rajiman, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat setempat.
Bupati Adrianus mengatakan, pendidikan sangat penting untuk diutamakan. Karena di zaman sekarang ini pendidikan bukan tanggungjawab guru saja melainkan tanggung jawab semua pihak. Orang tua harus bertanggung jawab kepada anaknya, agar tidak ada lagi anak yang tidak sekolah. “Orang tua juga harus lebih banyak mendidik anak dibandingkan guru yang hanya beberapa jam saja mengajar di sekolah. Maka saya, mengajak agar kita bersama mendidik anak belajar, karena belajar adalah tanggung jawab kita semua,” tegas Adrianus.
Penggelola KBM Koordinator Wilayah Landak Ust Arif Chandra,S.Sos menjelaskan, seiring perkembangan zaman dan arus globalisasi yang semakin menantang dan pemerintah terus melakukan perubahan maupun revisi dalam bidang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai ke perguruan tinggi. “Hal itu terbukti dengan terbitnya Peraturan Mendiknas No 30 tahun 2009 tentang penyelenggaraan program studi di luar domisili perguruan tinggi tertanggal 1 Juli 2009,” urai Arif.
Selanjutnya, memberikan jawaban tentang edaran larangan kelas jauh yang berkali-kali di terbitkan No.2559/D/T/97 tanggal 21 Oktober 1997, nomor. 595/D5.T/2007 tanggal 27 Februari 2007 dan No.028/008/212/KL/2007 tanggal 2007. Para pakar hukum dunia pendidikan maupun akademisi menilai larangan tersebut tidak relevan dengan UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara mendapat hak dan kesempatan akses yang sama dalam memperoleh pendidikan secara adi dan merata. “Salah satunya upaya mendukung peningkatan akses warga negara pada pendidikan tinggi dan hak asasi manusia bahwa setiap individu warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Namun sangat di sayangkan masih ada saja segelintir orang yang masih terbelenggu dengan larangan tersebut, lantaran tidak memahami secara menyeluruh peraturan Mendiknas No.30 tahun 2009 tentang program domisili secara utuh,” tegas Arif. (rie)

*Sumber: Harian Equator 29/03/2010

Selasa, 23 Maret 2010

Malinus Pimpin Golkar Mandor



MALINUS kembali terpilih sebagai Ketua Pimpinan Kecamatan (Pimcat) Partai Golkar (PG) periode 2010 -2015 dengan dukungan enam suara dalam Musyawarah Kecamatan (Muscam) Partai Golkar yang digelar di gedung serbaguna Mandor, Minggu (21/3).
Malinus terpilih secara aklamasi, dari 17 pimpinan desa (pimdes) di kecamatan Mandor, yang hadir hanya 7 pimdes, 10 diantaranya tidak hadir. Acara dipimpin Hironimus ketua DPD PG Landak. “Kita sangat berharap setelah di evaluasi kegagalan PG selama ini adalah kuranganya komunikasi dari DPD ke Pimcat dan sampai ke pimdes. Artinya kalau komunikasi kurang tentu kita susah mau menyampaikan program dan strategi untuk memenangkan pemilihan umum (pemilu), pemilihan Bupati (pilbup) dan pemilihan Gubernur (pilgub). Untuk ke depan mari kita bangun PG harus mendengar suara rakyat dan pengurus saling percaya dan tanggung jawab agar PG tetap jaya,” ungkap Hironimus.
Sementara Malinus ketua Pimcat terpilih berjanji akan berhasil memimpin PG di kecamatan Mandor. Ada dua program yang harus di utamakan, pertama akan membuat konsolidasi dan kumunikasi, karena kalau tidak ada komunikasi yang baik, pengkaderan susah di jalankan. Kedua penguatan kader, bila perlu ada program nyata untuk kader di akar rumput sehingga ada ikatan batin yang lebih kuat di partai Golkar dan lebih tertanam di hati sanubari kader. (rie)

*Sumber: Harian Equator 24/03/2010

Selasa, 09 Maret 2010

Wartawan Tak Boleh Meliput

Rekontruksi Dugaan Pembunuhan Bayi

NGABANG. Kasus dugaan pembunuhan jabang bayi kemudian dikubur oleh ibunya sendiri yakni Al,20, warga Dusun Air Pongok Kecamatan Mandor, Kamis (11/2) lalu. Pihak polisi menggelar rekontruksi ulang di belakang Mapolres Landak, Selasa (9/3) siang kemarin. Tapi sangat disayangkan proses rekontruksi berlangsung tertutup tidak diperbolehkan wartawan meliput dan mengambil gambar dengan alasan takut ada komplen karena tersangka perempuan dilindungi UU Perlindungan Perempuan dan Anak.
“Tolong jangan di foto, inikan sudah dilindungi dengan UU tentang perlindungan perempuan dan anak. Nanti kalau di ekspos kita pula disalahkan. Sebenarnya juga petugas yang rekontruksi khusus. Tak boleh laki-laki,” ujar Kasat Reskrim Polres Landak AKP Abdul Rachman kepada wartawan, siang kemarin.
Dari pantauan Equator, proses rekontruksi berlangsung lancar dengan 15 adegan dipandu Kanit Reskrim Polsek Mandor Bripka Yusnadi Muhali dan sejumlah petugas dari Polres Landak. Tersangka Al langsung memeragakan satu demi satu. Sedangkan bayi sebagai anak tersangka diganti dengan boneka.
Berawal, Rabu (10/2) lalu sekitar pukul 16.00 tersangka yang sudah mengandung merasa mulas dibagian perutnya. Kemudian ia membawa kain dan ember menuju hutan dibelakang rumah dengan niat buang air besar. Namun, setelah jongkok dengan niat membuang air besar, langsung melahirkan si jabang bayi. Tersangka langsung mengangkat bayi tersebut dan mengelus bagian kepala nya. Kemudian bayi diletakan dan dibungkus kain kemban. Proses rekontruksi tidak jelas, apakah bayi saat dilahirkan masih hidup atau sudah meninggal dunia.
Kurang lebih 30 menit, kemudian tersangka membungkus bayi dan memasukan di dalam ember untuk dibawa pulang. Tersangka masuk melalui pintu belakang dan mengambil cangkul, kemudian kembali lagi di hutan untuk menguburkan anaknya dan ditutup daun simpur.
Diberitakan sebelumnya, saat penemuan mayat bayi, pada 11 Februari lalu. Kepada Equator, tersangka mengaku saat itu dirinya merasa pusing kepala dan minum obat paramek. Setelah pukul 16.00 perutnya terasa mules dan mau buang air besar, lalu ia pergi ke hutan dibelakang rumah untuk buang air karena WC di sungai banjir. “Setelah di hutan saya langsung melahirkan dan bayi itu keluar sudah meninggal lalu saya pulang ke rumah mengambil cangkul dan di kuburkan di tempat saya melahirkan itu di dalam hutan,” tutur Al.
Ketika ditanya siapa ayah si bayi tersebut? Al mengaku pernah dua kali berhubungan bahan dengan pacarnya Jl di lokasi penghijauan Bukit Soeharto Mandor pada malam hari sekitar tujuh bulan lalu. “Sesudah berhubungan saya menemui pacar saya, saya bilang bulan ini saya tidak datang bulan tapi dia katakan gugurkan saja kandunganmu karena saya mau nikah dengan gadis lain,” katanya. (rie)

*Sumber: Harian Equator 10/03/2010

SDN 20 Mandor Nyaris Ambruk


*Butuh Perhatian Pemkab Landak

MANDOR. Gedung SDN 20 Mandor yang dibangun sekitar 30 tahun silam saat ini kondisinya memprihatinkan dan nyaris ambruk. Karena kayu penyangga atap sudah rapuk. Pemkab Landak diminta segera memperhatikan untuk segera merehap.
Pantauan Equator, SDN dengan jumlah murid ratusan itu yang tiap hari mengikuti proses belajar-mengajar sangat dikhawatirkan dengan ambruknya atap khususnya di ruang kelas lima. Karena, tiang dan penyangga sudah banyak rapuk. Maka, pihak sekolah mengantisipasi dengan memasang tiang sementara untuk menahan takut roboh. “Saya takut juga pak, karena atap mau ambruk,” ujar seorang siswa lima yang namanya enggan dipublikasikan ketika Equator bertandang di SDN 20 Mandor, baru-baru ini.
Sementara itu, Kepala SDN 20 Mandor Palentina Alinas mengaku pihaknya sudah melaporkan dan mengajukan rehab ruangan sekolah yang digunakan selama ini sudah nyaris roboh. “Tiang yang sudah lapuk terpaksa kita usahakan di pasang tiang sementara untuk menahan saja. Jika kita lihat memang cukup mengkhawatirkan, kalau roboh pada waktu siswa sedang belajar,” ungkapnya.
Ia mengatakan, sekolah itu ruangannya hanya enam lokal saja, sedangkan kantor untuk guru tidak ada sejak sekolah ini di bangun, untuk ruangan kantor guru terpaksa menggunakan rumah dinas guru. “Kita berharap untuk tahun akan datang sekolah ini mendapat perehapan dan penambahan lokal dan ruang kantor guru,” ujar Palentina.
Sementara, Suriana salah satu guru SDN 20 Mandor menceritakan sejak tahun 1998, dirinta mengajar dan tinggal di rumah dinas guru. Memang rumah dinas yang dia tempati juga belum pernah direhap, sedangkan rumah itu di tempati olehnya. Kondisi rumah sudah banyak yang lapuk sebenarnya sudah tidak layak di tempati, kalau hujan semua bocor. “Kita hanya bisa memperbaiki yang rusak ringan saja kalau sudah terlalu berat kita tidak mampu. Kalau kita pindah rumah banyak pertimbangan, karena mau pindahkan listrik dan air ledeng, jadi kita tetap bertahan menempati rumah dinas dan berharap ada perehapan rumah dinas yang ditempati,” ungkapnya.(rie)

*Sumber" Harian Equator 10/03/2010

Silaturahmi Perguruan Al Hikmah Sukses



MANDOR. Pelaksanaan silaturahmi ikhwan atau anggota Yayasan Perguruan Al Hikmah Wilayah Kalbar yang dihelat 26-27 Februari di areal Makam Juang Mandor berlangsung sukses. Agenda tahunan itu dihadiri utusan masing-masing wilayah diantaranya Mempawah, Sungai Pinyuh, Anjongan, Mandor, Pontianak, Karangan, Ngabang, Beduai, Balai Karangan, Singkawang, Sintang dan Tayan.
Menurut Ketua Panitia Zainuddin, latar belakang digelarnya kegiatan ini sesuai AD/ART Yayasan Perguruan Al Hikmah Wilayah Kalbar yang sudah berdiri sejak 1992 berpusat di Kota Mempawah Kabupaten Pontianak dan berada asuhan perawat H Bastaman BSc. “Nah dalam rangka melakukan ukhuwah Islamiyah melalui dakwah bilhal yaitu berdakwah sambil berbuat kebajikan membela kaum yang lemah, miskin, dan yang teraniaya baik dalam segi kehidupan maupun agama,” ungkap Zainuddin.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang sudah disepakati bersama untuk dilaksanakan setiap memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Upaya untuk meningkatkan silaturahmi keluarga besar Yayasan Perguruan Al Hikmah wilayah Kalbar dimana para ikhwan dan anggotanya tersebar di kabupaten dan kecamatan di Kalbar ini. “Mempersatukan, menyeragamkan semua langkah tindakan yang diperkukan dalam rangka peningkatkan iman dan takwa serta ukhuwah Islamiyah, sesuai yang terkandung dalam syariat ajaran agama Islam yang berdasarkan Al Quran dan Assunah serta amalan-amalan ilmu hikmah,” ungkap Zainuddin.
Sementara itu, Ketua Yayasan Perguruan Al Hikmah Wilayah Kalbar H Bastaman BSc mengucapkan terima kasih kepada pihak panitia pelaksana yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. Kemudian ucapan terima kasih juga disampaikan kepada kepala desa Mandor yang telah memberikan izin tempat pelaksanaan kegiatan.
“Tahun kita mengelar pertemuan di Singkawang dan tahun ini Makam Juang Mandor. Di makam juang ini sekitar ada 22 ribu pahlawan kita, jadi ikhwan Al Hikmah kita menguji mental sampai jauh mana pengatahuan tauhid mereka kepada Allah. Karena kegiatan ini selain memperingati Maulid Nabi, kita gelar tafakur bersama khususnya bagi ikhwan yang bergabung,” tukasnya.
Pantauan Equator, kegiatan silaturahmi ikhwan Perguruan Al Hikmah yang berlangsung dua hari itu, telah digelar sejumlah rangkaian kegiatan diantanya, silaraman rohani Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dengan penceramah Ustad H Mujahit, tafakur bersama, peragaan senam dan jurus-jurus Al Hikmah dan atraksi lainnya juga ditampilkan dalam kegiatan tersebut. (rie)

*Sumber: Equator 01/03/2010

Tujuh Desa di Mandor Dapat Proyek NICE


*Puskesmas Mandor Gelar Sosialisasi

MANDOR. Dinas Kesehatan Landak melalui Puskesmas Mandor menggelar sosialisasi proyek Nutrition Improvement Through Community Emporwerment (NICE) atau proyek perbaikan gizi melalui pemberdayaan masyarakat, di aula Penghijauan Bukit Soeharto Mandor, Senin (8/3). Acara dihadiri Camat Mandor Marius Baneng, tujuh kepala desa, Bidan, Perawat desa Nice dan Staf Puskesmas Mandor.
Kepala Puskesmas Mandor Sri Supartinah menyambut baik adanya program Nice untuk tujuh desa di kecamatan Mandor, yaitu desa Ngarak, Kayutanam, Bebatung, Sebadu, Semenok Sekilap dan Manggang. “Kami berharap kepada kades yang telah mendapat program peningkatan gizi melalui pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Jumlah bayi di kecamatan Mandor 672 bayi, dan balita 2600 balita, jadi jumlah bayi dan balita 3.272 jiwa. “Maka dengan sosialisasi Nice ini, dapat mengembangkan pengetahuan, mencegah, menanggunglangi masalah gizi yang ada di masyarakat,” ujarnya.
Kepala Seksi (Kasi) Gizi dari Dinas Kesehatan Landak, Sri Wahyuni mengatakan, pemberdayaan masyarakat untuk gizi bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat secara mandiri dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan dan gizinya sendiri dan keluarga. “Kegiatan utamanya adalah persiapan kegiatan paket gizi masyarakat (PGM), sosialisasi pemilihan desa, pembentukan (KGM), pengadaan fasilitator gizi masyarakat (FGM), penempatan dan pelatihan FGM. Melaksanakan kegiatan paket gizi masyarakat dan monitoring dukungan teknis dalam pelaksanaan paket gizi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Mandor Marius Baneng mengaku sangat mendukung pembinaan Gizi bermula dari balita, penanganan gizi sangat penting dimulai sejak dari dalam kandungan sampai balita usia lima tahun. “Ini sangat penting untuk meningkatkan daya pikir anak, kesehatan inilah sangat penting dipenuhi oleh petugas kesehatan dalam membina peningkatan status gizi di wilayah pedesaan kecamatan Mandor,” ungkap Marius seraya
berharap, dari tujuh desa yang sudah mendapat program Nice ini agar ke depan bisa berkembang menjadi 17 desa di kecamatan Mandor bisa terjangkau oleh Nice. (rie)

*Sumber: Harian Equator, 09/03/2010

Kamis, 25 Februari 2010

Keluarga Besar Al-Hikmah Gelar Silaturahmi

*26-27 Februari, di Makam Juang Mandor

MANDOR. Menyambut peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, Keluarga Besar Yayasan Majelis Taklim Al Hikmah Wilayah Kalbar akan menggelar silaturahmi antar ikhwan di areal Makam Juang Mandor, 26-27 Februari mendatang. Kegiatan silaturahmi tersebut akan dihadiri langsung Ketua Yayasan Al Hikmah Wilayah Kalbar H Bastaman BSc.
“Insya Allah akan dihadiri para anggota dari 10 wilayah yang ada di Kalbar ini diantaranya Kota Pontianak, Sungai Pinyuh, Mempawah, Singkawang, Anjongan, Mandor, Ngabang, Beduai, Balai Karangan dan Sepauk,” ungkap Ketua Panitia, Zainuddin ditemui Equator di kediamanya, belum lama ini.
Manurut Zai, panggilan akrabnya, kegiatan silaturahmi Majelis Al Hikmah merupakan agenda rutin, yang pada tahun sebelumnya digelar di Pantai Pasir Panjang II Singkawang. Kemudian tahun ini, Wilayah Mandor mendapat suatu kehormatan sebagai tuan rumah untuk pelaksanaan kegiatan. “Silaturahmi Al Hikmah ini mengusung tema Meningkatkan Iman dan Taqwa serta Ukhuwah Islamiyah dalam Berbangsa dan Bernegara,” ujar Zai.
Adapun rangkaian kegiatan dalam acara silaturahmi Al Hikmah diantaranya pada Jumat (26/2) sore, solat magrib berjamaah dilanjutkan zikir bersama hingga solat isya. Kemudian sambutan Ketua Yayasan Al Hikmah, H Bastaman BSc dan siraman rohani atau peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW oleh Ustad H Mujahit yang juga merupakan ikhwan atau anggota Al Hikmah. “Inilah diantara agenda kegiatan kita, dan kita berharap kehadiran para anggota Al Hikmah yang ada di Kalbar ini,” tegas Zai yang juga staf di Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Landak ini. (rie)

Jumat, 12 Februari 2010

Warga Pongok Temukan Mayat Bayi


*Hasil Hubungan Diluar Nikah

MANDOR. Warga Dusun Air Pongok Desa Pongok Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, Kamis (11/2) pukul 08.00 dibuat gempar. Menyusul telah ditemukan mayat bayi laki-laki yang di kubur di belakang rumah warga. Pelaku Al, 20, sudah diamankan polisi dan mengaku bayi itu hasil hubungan di luar nikah dengan pacarnya berinisial Jl.
Menurut keterangan Johan, Ketua RT 02 Dusun Air, mayat bayi ditemukan di dalam lobang kedalaman 40 centi meter dan di tutup pakai daun simpur di kebun karet yang letaknya sekitar 150 meter dari belakang rumah warga. Dirinya mengetahui ada mayat dari laporan dari warganya bersama Supeno yang berjalan di hutan menemukan lobang yang di tutup pakai daun simpur dan di lihat ada bayi. “Dia langsung lapor dengan saya. Maka saya juga langsung pergi ke lokasi melihat bayi itu, ternyata benar maka saya langsung telpon kepala dusun dan kepala desa,” ungkap Johan kepada awak koran ini saat di TKP.
Kapolsek Mandor IPDA Alexander Aban bersama anggotanya serta Kepala Puskesmas Mandor langsung turun di tempat kejadian pekara (TKP). Mereka langsung melihat bayi sudah di kubur yang terbungkus kain sarung dan di tutup pakai daun simpur dengan kadalaman 40 cm, untuk pemeriksaan lebih lanjut bayi kita bawa dipuskesmas dan rencananya akan di otopsi. “Berdasarkan hasil informasi warga tak begitu lama, kita juga langsung menemukan Al, warga dusun air Pongok yang membuang bayi anak kandungnya sendiri. Al langsung kita bawa di Puskesmas untuk di rawat karena baru melahirkan,” ungkap Kapolsek.
Sementara, Al, mengakui perbuatannya, sejak Rabu ( 0/2), pukul 14.00 dirinya merasa pusing kepala dan minum obat paramek. Setelah pukul 16.00 perutnya terasa mulas dan mau buang air besar, lalu ia pergi ke hutan dibelakng rumah untuk buang air karena WC di sungai banjir. “Setelah di hutan saya langsung melahirkan dan bayi itu keluar sudah meninggal lalu saya pulang ke rumah mengambil cangkul dan di kuburkan di tempat saya melahirkan itu di dalam hutan,” tutur Al.
Ketika ditanya siapa ayah si bayi tersebut? Al mengaku pernah dua kali berhubungan bahan dengan pacarnya Jl di lokasi penghijauan Bukit Soeharto Mandor pada malam hari sekitar tujuh bulan lalu. “Sesudah berhubungan saya menemui pacar saya, saya bilang bulan ini saya tidak datang bulan tapi dia katakan gugurkan saja kandunganmu karena saya mau nikah dengan gadis lain,” katanya.
Kepala Puskesmas Mandor Sri Supartinah saat memeriksa, pelaku harus di rawat di Puskesmas karena setelah melahirkan rawan pendarahan dan wajahnya tampak pucat. “Keterangan yang kita peroleh berdasarkan pengakuan pelaku itu benar dan cocok dengan hasil pemeriksaan kita,” kata Sri. (rie)

Selasa, 09 Februari 2010

Tiga Pekerja PETI Tewas Tertimbun Tanah

MANDOR. Nasib nahas menimpa empat orang pekerja Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Dusun Pempadang Desa Kayuara Kecamatan Mandor. Tiga orang tewas dan satu mengalami patah bagian paha kiri akibat tertimbun tanah saat mereka asyik bekerja, Selasa (9/2) pukul 13.00 Wib. Ketiga korban tewas bernama Tandi,24, warga Desa Sambora Kecamatan Toho Kabupaten Pontianak. Kemudian Rianto, 28 dan Widiyanto, 26, warga Peladis Kecamatan Anjongan. Sedangkan Adi 22, warga Dusun Air Itam Desa Silung Kecamatan Menjalin paha kirinya patah dan memar dipipi.
Menurut keterangan dr.Somara Puskesmas Mandor, korban meninggal diperkirakan terlalu lama tertimbun tanah dan lemas karena tidak bisa bernapas sehingga mengalami laku memar di bagian muka.
Kapolsek Mandor Ipda Alexander Aban melalui Kanit Reskrim Bripka Yusnadi Muhali, SE mengatakan, saat itu hujan deras hingga mengakibatkan tanah longsor di lokasi PETI di dusun Pempadang desa Kayuara. “Kami mendapat laporan dari warga dan langsung turun ke lokasi,” katanya dikonfirmasi awak koran ini.
Sedangkan menurut keterangan saksi dari tukang masak bernama Rita 17, warga Anjongan. Saat itu sekitar pukul 13.00, bos-nya bernama Edi warga Sintang, berlari dari lokasi masuk ke dalam pondok kerja dan membawa tasnya langsung kabur.
“Saya sempat nanya ada apa mas, katanya tanah longsor ada yang ke timbun langsung lari,” kata Rita.
Menurut Rita hampir dua jam korban tertimbun baru mayat dapat ditemukan.
Sementara pihak polisi tetap mengevakuasi korban dari lokasi dibawa ke Puskesmas dan sebagian anggota polisi mencari tersangka atau bos nya. Hingga berita ini diturunkan pukul 19.30 bos dompeng masih dalam pengenjaran polisi atau boron. (rie)

Jumat, 22 Januari 2010

Promosi Kesehatan Cara Cuci Tangan



MANDOR. Dinas Kesehatan Kabupaten Landak bekerjasama Program Community Water Services and Health Project (CWSHP) menggelar pelatihhan promosi kesehatan cara mencuci tangan yang benar khusus masyarakat desa Simpang Kasturi dan Pongok di gedung penghijauan Mandor Kamis (21/1).
Menurut Konsultan Kesehatan Landak Sulaeman Utama, program penyediaan air bersih, sanitasi dan membantu membangun WC masyarakat yang tidak mampu, melalui dana pemerintah pusat dan bekerjasama dengan masyarakat. “Sistem CWSHP ini tidak serta merta diserahkan kepada pemerintah tapi pendanaannya dari pemerintah pusat dan di tambah dari masyarakat,” katanya.
Bentuk kegiatan yang sudah disalurkan kepada masyarakat, pembangunan berupa sumur bor, perpipaan dan sumur gali, kemudian pembuatan WC di rumah ibadah serta pembuatan tempat cuci tangan di sekolah. “Di kecamatan Mandor untuk tahun 2008 di desa Sekilap dan Kerohok, tahun 2009 di desa Simpang Kasturi dan Pongok pembangunan air bersih,” ungkapnya.
Sulaeman berharap agar pembangunan sarana yang sudah di buat agar bisa bertahan sampai 15 tahun ke depan dapat di mamfaatkan oleh masyarakat. Karena kami bergerak di bidang kesehatan lingkungan untuk pembuangan kotoran manusia juga bisa sesuai dengan harapan masyarakat sudah membuat WC.
“Sedangkan gendala di masyarakat biasanya, kalau sudah di bantu selalu bertanya mengapa kami masih di suruh kerja gotong royong dan masih keluar biaya lagi. Nah inilah yang harus jelas kita sosialisasikan kepada masyarakat,”ujarnya.
Kepala Puskesmas Mandor Sri Supartinah mengajak peserta dan kader kesehatan lingkungan masyarakat agar dapat mencapai kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan khususnya penyediaan air bersih dalam rangka kesehatan lingkungan. Dimana peserta mengikuti kemampuan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat, melalui pelatihan dan penyuluhan untuk menuju pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010. “Salah satunya yaitu promosi kesehatan dan perilaku hidup sehat,” tukasnya. (rie)

Jumat, 08 Januari 2010

Kawasan Industri Mandor Diseminarkan

*Perlu Dibentuk Institusi Pelayanan Satu Atap

NGABANG. Rencana Pemkab Landak menjadikan Mandor sebagai kawasan industri tidak hanya wacana saja. Itu dibuktikan telah digelarnya seminar tentang penyusunan rencana induk kawasan industri Mandor, penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Landak dan penyusunan master plan hutan Kota Landak, Kamis (7/1) di aula Bappeda Landak dengan menghadirkan tiga konsultan. “Kawasan industri merupakan salah satu komponen kawasan yang sangat penting bagi pengembangan kegiatan ekonomi wilayah, terutama dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil Sumber Daya Alam (SDA) yang ada,” ungkap Wakil Bupati Agustinus Sukiman saat membuka acara seminar, kemarin.
Diuraikannya, dengan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh, merupakan kawasan yang mempunyai potensi untuk cepat tumbuh, serta memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut dan di wilayah sekitarnya. “Mempunyai infrastruktur yang memadai dan memerlukan dana investasi yang cukup besar bagi pengembangannya,” katanya.
Sedangkan penyusunan master plan hutan Kota di Landak, bertujuan untuk kelestarian, keserasian dan keseimbangan ekosistem perkotaan yang meliputi unsur lingkungan, sosial dan budaya. “Untuk mengimbangi perkembangan pembangunan Landak agar terjadi keseimbangan antara kawasan permukiman dan ruang terbuka hijau ini, perlu adanya dokumen master plan hutan Kota,” tegasnya.
Sedangkan untuk Amdal, perlu disiapkan payung hukumnya, sehingga adanya kekuatan dan kepastian hukum. Selanjutnya, perlunya pembebasan lahan dan pembayaran ganti rugi tanah pada kawasan yang akan dijadikan sebagai kawasan industri yang dimaksud. “Perlu dibentuk institusi yang menangani perizinan atau pelayanan satu atap, sehingga perizinan dapat menjadi lebih cepat dan murah, termasuk juga perizinan pendirian kawasan industri serta promosi, perlunya pematangan lahan dan pembangunan kawasan industri, pembangunan jaringan jalan dan jaringan utilitas dan lain sebagainya,” jelas Sukiman.
Kepala Bappeda Landak Alpius mengatakan, seminar tersebut diikuti anggota DPRD Landak, kepala SKPD, Camat se Landak dan kepala desa setempat. Sedangkan nara sumber menampilkan 3 konsultan yakni CV. Prima Konsultan Pontianak yang menyusun dokumen rencana induk kawasan industri Landak di kawasan industri Mandor, CV. Warsya Pelangi Pontianak yang menyusun dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Landak dan CV. Karya Cipta Bersama Pontianak yang menyusun dokumen master plan hutan Kota Landak. (rie)

Mandor Diterjang Puting Beliung


*Pohon Kayu Tumbang di Jalan Raya

MANDOR. Angin puting beliung menerjang kawasan Desa Mandor dan Desa Simpang Kasturi Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, Selasa (5/1) pukul 15.00 sore kemarin. Tidak ada korban jiwa, namun sebanyak empat pohon besar tumbang di jalan raya hingga arus lalu lintas macet total hingga dua jam. Deretan kendaraan sekitar satu kilometer sempat membuat panik penumpang dan warga setempat. “Pohon yang tumbang di kawasan Jalan antara Mandor-Simpang Kasturi,” ujar Budi seorang warga.
Menurut Budi warga simpang Kasturi ini, hujan disertai angin cukup kencang dan berputar lalu menghantam pohon hingga tumbang di jalan raya. Untung saat tumbang tidak kena kendaraan yang melintas. Warga setempat langsung berbondong-bondong melihat dari dekat pohon yang tumbang, dan langsung melaporkan kepada kepala desa setempat.
Kepala Desa Mandor H.Effendi setelah mendapat laporan dari warga, langsung turun ke lokasi dan dibantu warga mencari mesin shingso untuk memotong kayu yang tumbang mengahalang jalan. “Kita prihatin melihat orang yang mau cepat sampai pada tujuannya tapi malah terhambat akibat pohon tumbang,” ujar Effendi.
Dalam musibah itu tidak ada korban jiwa hanya satu rumah terkena timpa dan tiang lisrik tumbang sehingga pasar gelap karena listrik tidak bisa difungsikan. “Memang di wilayah kita masih banyak pohon akasia yang besar di tepi jalan, tapi ini pengalaman bagaimana cara untuk memangkas pohon yang ada,” ungkapnya.
Sementara Iwan, warga Pontianak pengendara motor mengaku hampir dua jam bertahan tidak bisa lewat karena sebagian masyarakat bergotong royong memotong pohon dan membersihan kayu yang tumbang. “Kita berharap agar dinas terkait juga dapat memperhatikan pohon yang besar di tepi jalan harus selalu di pangkas,” harap Iwan.
*Ngabang Terancam Banjir
Sementara itu, di Ngabang ibu kota Kabupaten Landak juga mulai musim hujan, akibatnya warga di kawasan tepian sungai Landak seperti Dusun Raiy, Pesayangan, Tanjung mulai berjaga-jaga. Karena air mulai pasang. Jika dalam satu hari hujan dipastikan akan terendam. “Memang tidak heran, Ngabang setiap tahun pasti ada banjir,” ujar Wan Agustian ketika menghubungi Equator, kemarin.
Warga di tepian sungai Landak memang sudah terbiasa dengan banjir, karena hampir tiap tahun jika banjir masyarakat tidak semua mengungsi. Sebagian warga kadang memilih tetap bertahan, meski harus mengungsi ke atap rumahnya. Di Ngabang banjir akan terjadi jika curah hujan tinggi dan sungai Landak meluap. (rie)