Jumat, 22 Januari 2010

Promosi Kesehatan Cara Cuci Tangan



MANDOR. Dinas Kesehatan Kabupaten Landak bekerjasama Program Community Water Services and Health Project (CWSHP) menggelar pelatihhan promosi kesehatan cara mencuci tangan yang benar khusus masyarakat desa Simpang Kasturi dan Pongok di gedung penghijauan Mandor Kamis (21/1).
Menurut Konsultan Kesehatan Landak Sulaeman Utama, program penyediaan air bersih, sanitasi dan membantu membangun WC masyarakat yang tidak mampu, melalui dana pemerintah pusat dan bekerjasama dengan masyarakat. “Sistem CWSHP ini tidak serta merta diserahkan kepada pemerintah tapi pendanaannya dari pemerintah pusat dan di tambah dari masyarakat,” katanya.
Bentuk kegiatan yang sudah disalurkan kepada masyarakat, pembangunan berupa sumur bor, perpipaan dan sumur gali, kemudian pembuatan WC di rumah ibadah serta pembuatan tempat cuci tangan di sekolah. “Di kecamatan Mandor untuk tahun 2008 di desa Sekilap dan Kerohok, tahun 2009 di desa Simpang Kasturi dan Pongok pembangunan air bersih,” ungkapnya.
Sulaeman berharap agar pembangunan sarana yang sudah di buat agar bisa bertahan sampai 15 tahun ke depan dapat di mamfaatkan oleh masyarakat. Karena kami bergerak di bidang kesehatan lingkungan untuk pembuangan kotoran manusia juga bisa sesuai dengan harapan masyarakat sudah membuat WC.
“Sedangkan gendala di masyarakat biasanya, kalau sudah di bantu selalu bertanya mengapa kami masih di suruh kerja gotong royong dan masih keluar biaya lagi. Nah inilah yang harus jelas kita sosialisasikan kepada masyarakat,”ujarnya.
Kepala Puskesmas Mandor Sri Supartinah mengajak peserta dan kader kesehatan lingkungan masyarakat agar dapat mencapai kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan khususnya penyediaan air bersih dalam rangka kesehatan lingkungan. Dimana peserta mengikuti kemampuan, pengetahuan dan keterampilan masyarakat, melalui pelatihan dan penyuluhan untuk menuju pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010. “Salah satunya yaitu promosi kesehatan dan perilaku hidup sehat,” tukasnya. (rie)

Jumat, 08 Januari 2010

Kawasan Industri Mandor Diseminarkan

*Perlu Dibentuk Institusi Pelayanan Satu Atap

NGABANG. Rencana Pemkab Landak menjadikan Mandor sebagai kawasan industri tidak hanya wacana saja. Itu dibuktikan telah digelarnya seminar tentang penyusunan rencana induk kawasan industri Mandor, penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Landak dan penyusunan master plan hutan Kota Landak, Kamis (7/1) di aula Bappeda Landak dengan menghadirkan tiga konsultan. “Kawasan industri merupakan salah satu komponen kawasan yang sangat penting bagi pengembangan kegiatan ekonomi wilayah, terutama dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil Sumber Daya Alam (SDA) yang ada,” ungkap Wakil Bupati Agustinus Sukiman saat membuka acara seminar, kemarin.
Diuraikannya, dengan pembangunan kawasan strategis dan cepat tumbuh, merupakan kawasan yang mempunyai potensi untuk cepat tumbuh, serta memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut dan di wilayah sekitarnya. “Mempunyai infrastruktur yang memadai dan memerlukan dana investasi yang cukup besar bagi pengembangannya,” katanya.
Sedangkan penyusunan master plan hutan Kota di Landak, bertujuan untuk kelestarian, keserasian dan keseimbangan ekosistem perkotaan yang meliputi unsur lingkungan, sosial dan budaya. “Untuk mengimbangi perkembangan pembangunan Landak agar terjadi keseimbangan antara kawasan permukiman dan ruang terbuka hijau ini, perlu adanya dokumen master plan hutan Kota,” tegasnya.
Sedangkan untuk Amdal, perlu disiapkan payung hukumnya, sehingga adanya kekuatan dan kepastian hukum. Selanjutnya, perlunya pembebasan lahan dan pembayaran ganti rugi tanah pada kawasan yang akan dijadikan sebagai kawasan industri yang dimaksud. “Perlu dibentuk institusi yang menangani perizinan atau pelayanan satu atap, sehingga perizinan dapat menjadi lebih cepat dan murah, termasuk juga perizinan pendirian kawasan industri serta promosi, perlunya pematangan lahan dan pembangunan kawasan industri, pembangunan jaringan jalan dan jaringan utilitas dan lain sebagainya,” jelas Sukiman.
Kepala Bappeda Landak Alpius mengatakan, seminar tersebut diikuti anggota DPRD Landak, kepala SKPD, Camat se Landak dan kepala desa setempat. Sedangkan nara sumber menampilkan 3 konsultan yakni CV. Prima Konsultan Pontianak yang menyusun dokumen rencana induk kawasan industri Landak di kawasan industri Mandor, CV. Warsya Pelangi Pontianak yang menyusun dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Landak dan CV. Karya Cipta Bersama Pontianak yang menyusun dokumen master plan hutan Kota Landak. (rie)

Mandor Diterjang Puting Beliung


*Pohon Kayu Tumbang di Jalan Raya

MANDOR. Angin puting beliung menerjang kawasan Desa Mandor dan Desa Simpang Kasturi Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, Selasa (5/1) pukul 15.00 sore kemarin. Tidak ada korban jiwa, namun sebanyak empat pohon besar tumbang di jalan raya hingga arus lalu lintas macet total hingga dua jam. Deretan kendaraan sekitar satu kilometer sempat membuat panik penumpang dan warga setempat. “Pohon yang tumbang di kawasan Jalan antara Mandor-Simpang Kasturi,” ujar Budi seorang warga.
Menurut Budi warga simpang Kasturi ini, hujan disertai angin cukup kencang dan berputar lalu menghantam pohon hingga tumbang di jalan raya. Untung saat tumbang tidak kena kendaraan yang melintas. Warga setempat langsung berbondong-bondong melihat dari dekat pohon yang tumbang, dan langsung melaporkan kepada kepala desa setempat.
Kepala Desa Mandor H.Effendi setelah mendapat laporan dari warga, langsung turun ke lokasi dan dibantu warga mencari mesin shingso untuk memotong kayu yang tumbang mengahalang jalan. “Kita prihatin melihat orang yang mau cepat sampai pada tujuannya tapi malah terhambat akibat pohon tumbang,” ujar Effendi.
Dalam musibah itu tidak ada korban jiwa hanya satu rumah terkena timpa dan tiang lisrik tumbang sehingga pasar gelap karena listrik tidak bisa difungsikan. “Memang di wilayah kita masih banyak pohon akasia yang besar di tepi jalan, tapi ini pengalaman bagaimana cara untuk memangkas pohon yang ada,” ungkapnya.
Sementara Iwan, warga Pontianak pengendara motor mengaku hampir dua jam bertahan tidak bisa lewat karena sebagian masyarakat bergotong royong memotong pohon dan membersihan kayu yang tumbang. “Kita berharap agar dinas terkait juga dapat memperhatikan pohon yang besar di tepi jalan harus selalu di pangkas,” harap Iwan.
*Ngabang Terancam Banjir
Sementara itu, di Ngabang ibu kota Kabupaten Landak juga mulai musim hujan, akibatnya warga di kawasan tepian sungai Landak seperti Dusun Raiy, Pesayangan, Tanjung mulai berjaga-jaga. Karena air mulai pasang. Jika dalam satu hari hujan dipastikan akan terendam. “Memang tidak heran, Ngabang setiap tahun pasti ada banjir,” ujar Wan Agustian ketika menghubungi Equator, kemarin.
Warga di tepian sungai Landak memang sudah terbiasa dengan banjir, karena hampir tiap tahun jika banjir masyarakat tidak semua mengungsi. Sebagian warga kadang memilih tetap bertahan, meski harus mengungsi ke atap rumahnya. Di Ngabang banjir akan terjadi jika curah hujan tinggi dan sungai Landak meluap. (rie)