Senin, 30 Maret 2009

Ambulance Puskesmas Mandor Terbengkalai

*Kepala Puskesmas: Bukan Rusak Tapi Supir Sakit

Mandor, Equator
MOBIL Ambulance di Puskesmas Mandor saat ini terbengkalai. Tidak tahu, apakah kendaraan itu rusak atau tidak, pastinya warga sangat membutuhkan jika ingin rujuk di rumah sakit baik di Pontianak maupun di Mempawah. Diminta kepala Puskesmas setempat agar segera memperhatikan pelayanan untuk pasien.
“Mobil Puskesmas sudah lama tidak bisa digunakan pak, tidak tau penyebabnya apa, padahal masyarakat sangat membutuhkan kendaraan karena ada yang sakit, kalaulah mobil tersebut rusak ya harus segera diperbaiki,”kata Saiful D tokoh masyarakat Mandor saat melapor kepada Equator melalui via selularnya, kemarin.
Diharapkannya, pihak Puskesmaas Mandor harus selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat baik kendaraan maupun petugas yang ada agar segera diaktifkan. “Serta kepada instansi terkait agar meningkatkan kinerja agar masyarakat yang sangat membutuhkan dapat ditolong,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Trinenda membantah keras dan menyatakan mobil itu tidak rusak tapi supirnya sedang sakit. “Mobil ambulan kita tidak rusak pak, kalau tidak percaya boleh diperiksa dan selama ini mobil itu juga yang melayani masyarakat karena milik masyarakat bukan milik saya, mobil itu tidak bisa digunakan karena supirnya dalam keadaan sakit,” kata.
Menurut dia, mobil tersebut sudah ada supirnya dan ialah yang bertanggung jawab mengenai mobil tersebut, jadi tidak sembarangan memberikan kepada orang lain, karena ini mobil yang memiliki tangung jawab besar apa bila terjadi hal yang tidak diinginkan. “Hanya supir saja yang boleh membawa mobil tersebut karena kalau ada apa-apa dia yang bertanggung jawab, kalau diserahkan kepada orang lain atau banyak tangan apabila terjadi sesuatu siapa yang bertanggung jawab, itu yang kita jaga,” ujarnya
Ia menegaskan mobil Ambulan tersebut milik masyarakat dan selama ini sudah banyak masyarakat yang mengunakanya. Dengan merawat dan memperhatikan mobil tersebut agar tidak sembarangan yang membawanya dalam arti banyak tangan ini suatu bentuk kepedulian dan perhatian untuk menjaga kepercayaan pemerintah yang ditumpuhkan dipundaknya. “Kalau supir nya telah sembuh siapa pun masyarakat yang ingin mengunakannya silahkan saja, dan itu sudah menjadi tugasnya,” tukasnya. (rie)

Tidak ada komentar: