Selasa, 23 Juni 2009

Mandor Akan Dibangun Pabrik Bauksit

*PT Antam Sedang Eksplorasi

NGABANG. PT Aneka Tambang (Antam) Tbk salah satu perusahaan pertambangan bauksit yang sedang melakukan eksplorasi di Kabupaten Landak yakni Mandor, Menjalin dan Karangan. Untuk pabrik pengolaan harus di bangun di Kecamatan Mandor. Karena Mandor sudah ditetapkan areal industri oleh Pemkab Landak.
“Kita akan memfasilitasi dan memberikan intensif satu paket pendirian pabrik termasuk izin Amdalnya, jadi investor tinggal bangun pabrik saja. Kecuali listrik kita tidak bisa menanggung,” ungkap Bupati Landak DR Drs Adrianus Asia Sidot Msi saat acara ekspos dari PT Antam di aula kantor bupati, Jumat (12/6).
Sedangakn untuk air, pabrik bisa menggunakan eks tambang emas yang banyak di kawasan Mandor tersebut. Selain itu, diharapkan adanya dibangun pabrik di kawasan Kabupaten Landak ini bisa menyerap tenaga kerja bagi masyarakat. “Karena selama ini masyarakat masih banyak butuh pekerjaan,” ujar Adrianus.
Terpisah, Arif Tiammar sebagai Kepala Projec Smelter Grade Alumnia (SGA) PT.Antam Tbk kepada wartawan mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan penyidikan umum di Mempawah, Toho Kabupaten Pontianak dan Mandor, Menjalin, Karangan Kabupaten Landak. “Jadi sebagian besar di Landak sehingga secara segi ekonomis untuk dibangun pabrik,” katanya.
Ia mengatakan, PT. Antam melakukan penyidikan sejak tahun 2006, sehingga kalau untuk kapan produksi pastinya akan mengikuti scadul pabriknya. Jika 2014 sudah harus beroperasi. Berarti mulai 2010 tahun depan harus sudah siap-siap, karena tahap awal memerlukan minimal 3,5 juta ton produksi dan itu tidaj mudah. “Jadi mesti harus ada persiapan tambang, transporasi dan lainnya jadi jelas memakan waktu 3-4 tahun, maka tahun 2010 harus sudah siap-siap,” terang Arif.
Sedangkan terkait sismtem pengerjaan tambang bauksit berbeda dengan tambang lainnya apalagi saat ini lagi marak tambang emas liar. Pertambangan bauksit dengan perusahan asing pastinya akan memperhatikan lingkungan yang memang didukung dengan Amdal.
“Perusahaan asing datang kan tak mungkin membuat onar, sehingga diterima oleh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk segi tenaga kerja juga akan memperhatikan masyarakat lokal. Untuk tenaga kerja formalnya di perusahaan saha mencapai 2100. Nah, untuk non formal tentu lebih banyak. Misalnya seorang operator mesin pasti perlu makan. Jadi untuk dukungan logistik perusahaan dan karyawannya diserahkan kepada pengusaha lokal Kabupaten Landak ini.
“Jadi jika pabrik bauksit ini sudah berdiri, secara otomatis akan berdampak pertumbahan ekonomi, selain untuk masyarakat sendiri juga pemerintah daerah,” tandas Arif. (rie)

Tidak ada komentar: