*Upacara Dipusatkan di Mandor
MANDOR. Upacara Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-26 dipusatkan di Kecamatan Mandor, Rabu (9/9) kemarin dipimpin Wakil Bupati Agustinus Sukiman SH di lapangan sepak bola Mandor berlangsung khidmat. Sukiman dalam amanatnya menegaskan kegiatan ini pendanaan bersumber dari APBD Landak bukan dari tanggokan judi seperti yang dituding dari oknum masyarakat.
“Mengenai dana pelaksanaan Haornas sudah dianggarkan dari dana APBD bukan dari tong judi. Selama ini banyak SMS dari masyarakat yang masuk kepada Sekda Landak melaporkan bahwa kegiatan Haornas dan turnamen sepak bola Bupati Cup dipungut dari tong judi,” tegas Sukiman.
Ia mengatakan, Haornas ditetapkan dengan keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 67 tahun 1985 pada hakekatnya merupakan bentuk komitmen seluruh anak bangsa untuk menempatkan olahraga sebagai salah satu program prioritas dalam pembangunan Nasional. Tahun ini mengangkat tema ‘Budayakan Olahraga untuk melanjutkan peningkatan prestasi dan kesejahteraan’. “Nah dengan budaya olaraga yang tinggi di harapkan secara langsung dapat meningkatkan prestasi olahraga. Budaya olahraga yang tinggi merupakan pondasi utama terwujudnya prestasi olahraga yang gemilang. Budaya olahraga yang tinggi merupakan pemicu dan pemacu bagi tumbuh kembangkan pembangunan di sektor pariwisata dan ekonomi masyarakat melalui jasa dan industry olahraga,” urai Sukiman.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Drs Lukas Kanoh MM dalam laporannya, Haornas yang di peringati setiap 9 September. Khusus tahun ini waktu yang istimewa yaitu jatuh pada tanggal 9 bulan 9 tahun 2009 jam 9.00 wib kegiatan ini digelar. Haornas juga merupakan kebulatan tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan olahraga sebagai bagian aktivitas terpenting yang harus di lakukan dan di budayakan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan tujuan peringatan Haornas ke 26, tahun 2009 adalah meningkatkan komitmen dan konsisten penyelenggara Negara, pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam pembudayaan olahraga di Indonesia.
“Mengoptimalkan peran olahraga dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kebugaran masyarakat serta memupuk persatuan dan kesatuan bangsa, menumbuhkembangakan jasa dan industry olahraga untuk memperkuatkan ekonomi kerakyatan,” katanya.
Kemudian, memanfaatkan gerakan nasional, mamasyarakatan olahraga dan menggolahragakan masyarakat, mengoptimalkan prestasi olahraga nasional (Daerah). Untuk mencapai tujuan tersebut maka pada peringatan Haornas ke-26, tahun 2009, di kabupaten Landak, dilakukan beberapa kegiatan yang menitik beratkan pada pemasalahan olahraga. “ Tanpa mengabaikan pengembangan olahraga berprestasi, melaui pemasalan olahraga diharapkan semua lapisan masyarakat Landak menggenal olahraga sejak dini, mencintainya hingga menjadi budaya serta keperluan atau bagian hidup kita,” tukas Lukas yang juga Sekretaris KONI Landak ini. (rie)
Rabu, 09 September 2009
Polemik PT MAK dan PT GRS
Perusahaan Diminta Duduk Satu Meja
NGABANG. Polemik antara PT Musthika Abadi Khatulistiwa (MAK) dan PT Gunung Rinjuan Sejahtera (GRS) yang berlokasi di Desa Pongok Kecamatan Mandor terkait permasalahan lahan, akhirnya difasilitasi Polres Landak untuk dipertemukan kedua belah pihak. Acara pertemuan di Mapolres, Selasa (8/9) kemarin dipimpin Kapolres AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi dan hadir Plt. Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Landak Vinsensius S.Sos MMA dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Landak DD Pangaribuan.
Plt. Kepala Disbunhut Vinsensius mengatakan, ada idealisme dalam pengembangan perkebunan yang harus dilakukan di Kabupaten Landak ini diantaranya hadirnya investasi untuk kemakmuran rakyat, bisa membuka lapangan kerja masyarakat, meningkatkan perekonomian masyarakat. Nah sedangkan pemerintah memang harus mengamankan investasi yang ada. “Jadi, kedua perusahaan ini yakni PT MAK dan GRS hadir di Landak secara legal dan riil jelas ada,” ujar Vinsen.
Namun, dilapangan adanya masalah antara kedua belah pihak, soal jalan. Pihak PT MAK tidak menginginkan jalan yang dibukanya di pakai PT GRS untuk memasukan alat berat. “Memang dalam undang-undang jalan, harus terbuka untuk umum siapa saja bisa menggunakan, tapi kalau memang ada hitungan bisnis, bisa dikomunikasika kedua belah pihak. Artinya kedua perusahaan bisa duduk satu meja,” ujar Vinsen.
Kemudian masalah izin lokasi, memang hasil verifikasi tim dari Pemkab Landak tahap kedua ini memang PT GRS overlap dengan PT MAK mencapai 2350 hektare. Tapi ini akan dilanjutkan proses verifikasi tahap ketiga untuk revisi izin lokasi diserahkan kepada Bupati Landak. “Nah dalam waktu dekat, akan dipanggil kedua belah pihak manajeman perusahaan tersebut,” ujarnya. (rie)
NGABANG. Polemik antara PT Musthika Abadi Khatulistiwa (MAK) dan PT Gunung Rinjuan Sejahtera (GRS) yang berlokasi di Desa Pongok Kecamatan Mandor terkait permasalahan lahan, akhirnya difasilitasi Polres Landak untuk dipertemukan kedua belah pihak. Acara pertemuan di Mapolres, Selasa (8/9) kemarin dipimpin Kapolres AKBP Drs Tony Ep Sinambela MSi dan hadir Plt. Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Landak Vinsensius S.Sos MMA dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Landak DD Pangaribuan.
Plt. Kepala Disbunhut Vinsensius mengatakan, ada idealisme dalam pengembangan perkebunan yang harus dilakukan di Kabupaten Landak ini diantaranya hadirnya investasi untuk kemakmuran rakyat, bisa membuka lapangan kerja masyarakat, meningkatkan perekonomian masyarakat. Nah sedangkan pemerintah memang harus mengamankan investasi yang ada. “Jadi, kedua perusahaan ini yakni PT MAK dan GRS hadir di Landak secara legal dan riil jelas ada,” ujar Vinsen.
Namun, dilapangan adanya masalah antara kedua belah pihak, soal jalan. Pihak PT MAK tidak menginginkan jalan yang dibukanya di pakai PT GRS untuk memasukan alat berat. “Memang dalam undang-undang jalan, harus terbuka untuk umum siapa saja bisa menggunakan, tapi kalau memang ada hitungan bisnis, bisa dikomunikasika kedua belah pihak. Artinya kedua perusahaan bisa duduk satu meja,” ujar Vinsen.
Kemudian masalah izin lokasi, memang hasil verifikasi tim dari Pemkab Landak tahap kedua ini memang PT GRS overlap dengan PT MAK mencapai 2350 hektare. Tapi ini akan dilanjutkan proses verifikasi tahap ketiga untuk revisi izin lokasi diserahkan kepada Bupati Landak. “Nah dalam waktu dekat, akan dipanggil kedua belah pihak manajeman perusahaan tersebut,” ujarnya. (rie)
Rabu, 02 September 2009
Dirudu Kijang, Rumah Warga Liansipi Nyaris Roboh
MANDOR. Rumah Nuraini, 29, warga Dusun Lian Sipi Desa Mandor nyaris roboh dirudu kijang yang dikendarai, Buyung Guru, 58, warga Desa Beringin Kecamatan Kapuas, Sanggau, Rabu (2/9) pukul 10.00 pagi kemarin.
Kapospol Lantas Polsek Mandor,Briptu Guntur Pratama mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat langsung meluncur tempat kejadian pekara (TKP), rupanya ada mobil kijang KB 1019 SL, yang dikendarai Buyung Guru menabrak rumah warga yang tidak jauh dari jalan raya. “Mobil masuk ke dalam rumah kedua ban depan pecah dan rumah nyaris roboh, untung tidak ada korban jiwa,” kata Guntur.
Buyung Guru sopir kijang mengaku dirinya dari Sanggau mau pergi ke sungai Pinyuh, tidak tahu kecepatan berapa, tiba-tiba stir mobil tidak mau di belok langsung melompat ke arah kanan masuk kedalam rumah, dan menabrak teras rumah. “Setelah turun dari mobil melihat kedua ban depan mobil pecah dan teras rumah roboh berantakan,” tuturnya.
Sementara pemilik rumah Nuraini mengatakan dirinya melihat langsung kejadian itu, ia dan anaknya sedang belanja di warung tak jauh dari rumah, dan melihat mobil kijang dari arah Ngabang melaju dan melompat langsung masuk menabrak rumahnya. “Suami saya Joko G tidak ada di rumah bekerja. Saya langsung teriak minta tolong dan masuk ke dalam rumah melihat rumah hancur berantakan, lemari, motor pecah lampu depan dan kursi yang baru di beli untuk persiapan lebaran juga hancur,” kata Nuraini sambil menangis. Sedangkan pemilik kijang masih diamankan Polisi. (rie)
Kapospol Lantas Polsek Mandor,Briptu Guntur Pratama mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat langsung meluncur tempat kejadian pekara (TKP), rupanya ada mobil kijang KB 1019 SL, yang dikendarai Buyung Guru menabrak rumah warga yang tidak jauh dari jalan raya. “Mobil masuk ke dalam rumah kedua ban depan pecah dan rumah nyaris roboh, untung tidak ada korban jiwa,” kata Guntur.
Buyung Guru sopir kijang mengaku dirinya dari Sanggau mau pergi ke sungai Pinyuh, tidak tahu kecepatan berapa, tiba-tiba stir mobil tidak mau di belok langsung melompat ke arah kanan masuk kedalam rumah, dan menabrak teras rumah. “Setelah turun dari mobil melihat kedua ban depan mobil pecah dan teras rumah roboh berantakan,” tuturnya.
Sementara pemilik rumah Nuraini mengatakan dirinya melihat langsung kejadian itu, ia dan anaknya sedang belanja di warung tak jauh dari rumah, dan melihat mobil kijang dari arah Ngabang melaju dan melompat langsung masuk menabrak rumahnya. “Suami saya Joko G tidak ada di rumah bekerja. Saya langsung teriak minta tolong dan masuk ke dalam rumah melihat rumah hancur berantakan, lemari, motor pecah lampu depan dan kursi yang baru di beli untuk persiapan lebaran juga hancur,” kata Nuraini sambil menangis. Sedangkan pemilik kijang masih diamankan Polisi. (rie)
Pembuat SIM Palsu, Warga Kayu Tanam Ditangkap
KAYU TANAM- Seorang pembuat Surat Izin Mengemudi (SIM) palsu, IK,23, warga Desa Kayu Tanam Kecamatan Mandor ditangkap Polres Landak, Selasa (1/9) pukul 17.00 dikediamaannya berikut barang bukti (BB) juga diamankan yakni satu unit komputer (CPU, monitor, keyboard), scaner, printer, kertas foto dan SIM yang asli dan palsu juga berhasil diamankan.
“Dia kita ciduk di kediamannya, adanya SIM palsu ini terkuak ketika jajaran lalu lintas Polres Kabupaten Pontianak melakukan razia sekitar Juli lalu menemukan pengendara atas nama Lx dengan SIM palsu amka dibuat laporan kemudian dilimpahkan di Polres Landak,” ungkap Kapolres Landak melalui Kasat Reskrim AKP Hujra Soumena SIk di kantornya, Rabu (2/9).
Polisi terus memburu dua tersangka lainnya yakni Lx selaku pemilik SIM dan Ag selalu penghubung kepada Ik dalam proses pembuatan SIM dengan cara scaner tersebut. “Jadi kita pemeriksaan tersangka mulai Ik, karena dia sebagai pembuat SIM, kemudian baru yang lainnya,” kata Hujra.
Tiga tersangka ini dijerat KUHP, untuk tersangka Ik pasal 263 ayat (1) tentang pembuatan surat palsu, Lx dijerat pasal 263 ayat (2) karena menggunakan surat palsu dan tersangka Ag, pasal 263 jo 55 atau 56 karena ikut membantu dalam pembuatan surat palsu. “Jadi dua orang yang belum kita tangkap, masih diburu,” ujar Hujra.
Sementara itu, tersangka Ik, kepada wartawan mengaku dirinya hanya menolong Ag yang disuruh Lx untuk merubah SIM A (asli) menjadi SIM B1. Pembuatannya dengan cara di scaner dengan mengganti foto, tulisan A ke B1 dan tulisan Ngabang dirubah Mempawah. “Alasan dia mau dipakai untuk kerja, karena mau membuat lama prosesnya dan mahal,” ujar Ik tamatan SMEA yang mengaku baru satu kali ini membuat SIM palsu yakni ada November 2008 lalu. (rie)
“Dia kita ciduk di kediamannya, adanya SIM palsu ini terkuak ketika jajaran lalu lintas Polres Kabupaten Pontianak melakukan razia sekitar Juli lalu menemukan pengendara atas nama Lx dengan SIM palsu amka dibuat laporan kemudian dilimpahkan di Polres Landak,” ungkap Kapolres Landak melalui Kasat Reskrim AKP Hujra Soumena SIk di kantornya, Rabu (2/9).
Polisi terus memburu dua tersangka lainnya yakni Lx selaku pemilik SIM dan Ag selalu penghubung kepada Ik dalam proses pembuatan SIM dengan cara scaner tersebut. “Jadi kita pemeriksaan tersangka mulai Ik, karena dia sebagai pembuat SIM, kemudian baru yang lainnya,” kata Hujra.
Tiga tersangka ini dijerat KUHP, untuk tersangka Ik pasal 263 ayat (1) tentang pembuatan surat palsu, Lx dijerat pasal 263 ayat (2) karena menggunakan surat palsu dan tersangka Ag, pasal 263 jo 55 atau 56 karena ikut membantu dalam pembuatan surat palsu. “Jadi dua orang yang belum kita tangkap, masih diburu,” ujar Hujra.
Sementara itu, tersangka Ik, kepada wartawan mengaku dirinya hanya menolong Ag yang disuruh Lx untuk merubah SIM A (asli) menjadi SIM B1. Pembuatannya dengan cara di scaner dengan mengganti foto, tulisan A ke B1 dan tulisan Ngabang dirubah Mempawah. “Alasan dia mau dipakai untuk kerja, karena mau membuat lama prosesnya dan mahal,” ujar Ik tamatan SMEA yang mengaku baru satu kali ini membuat SIM palsu yakni ada November 2008 lalu. (rie)
Haornas Dipusatkan di Kecamatan Mandor
MANDOR. Memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) Pemkab Landak pada 9 September mendatang dipusatkan di Kecamatan Mandor. Moment ini akan dirangkai dengan berlangsungnya turnamen sepak bola Bupati Cup yang juga Mandor menjadi tuan rumah tahun ini.
“Kegiatan Haornas ini sudah kita mulai 4 September, sebagian di laksanakan di kabupaten, sedangkan untuk puncak kegiatan pada 9 September itu di Mandor yakni diadakan gerak jalan santai, melibatkan pihak sekolah dan masyarakat kecamatan Mandor,” ujar C.H.Dahor, Kabid Pemuda dan Olahraga Disporabudpar Landak saat meninjau lapangan sepak bola Mandor, Rabu (2/9) kemarin.
Ia mengharapkan pihak sekolah untuk berpartisipasi dan masyarakat ikut melaksanakan momemtum Haornas itu sendiri,karena dimana Haornas itu akan membentuk jiwa yang sehat dan tubuh yang sehat, kemudian pada gerak jalan santai itu. “Kita akan bagikan dorprize atau undian berhadiah,” katanya.
Camat Mandor Marius Baneng SE mengharapkan, masyarakat kecamatan Mandor supaya ikut pro aktip mengikuti momemtum Haornas ini, melalui badan yang sehat terdapat jiwa sehat, melalui jiwa yang sehat artinya pembangunan generasi muda melalui olahraga semangkin mantap, dan mengenai kesiapan panitia menjelang Turnamen Bupati Cup ke-V, lapangan sudah hampir rampung 90 persen. “Tribun hampir selesai, yang belum hanya dua tempat duduk pemain cadangan dan official ditepi lapangan,” ungkapnya.
Ia melihat, memang panitia sudah cukup bekerja keras, dan diharapkan kepada pihak terkait di kabupaten, seperti pengurus kabupaten (pengkab), di bidang sepak bola agar mohon mendukung dan material tentang pendanaan jangan sampai tersendat. “Supaya persiapan ini dapat sukses, berjalan baik dan lancar,”harap Marius.(rie)
“Kegiatan Haornas ini sudah kita mulai 4 September, sebagian di laksanakan di kabupaten, sedangkan untuk puncak kegiatan pada 9 September itu di Mandor yakni diadakan gerak jalan santai, melibatkan pihak sekolah dan masyarakat kecamatan Mandor,” ujar C.H.Dahor, Kabid Pemuda dan Olahraga Disporabudpar Landak saat meninjau lapangan sepak bola Mandor, Rabu (2/9) kemarin.
Ia mengharapkan pihak sekolah untuk berpartisipasi dan masyarakat ikut melaksanakan momemtum Haornas itu sendiri,karena dimana Haornas itu akan membentuk jiwa yang sehat dan tubuh yang sehat, kemudian pada gerak jalan santai itu. “Kita akan bagikan dorprize atau undian berhadiah,” katanya.
Camat Mandor Marius Baneng SE mengharapkan, masyarakat kecamatan Mandor supaya ikut pro aktip mengikuti momemtum Haornas ini, melalui badan yang sehat terdapat jiwa sehat, melalui jiwa yang sehat artinya pembangunan generasi muda melalui olahraga semangkin mantap, dan mengenai kesiapan panitia menjelang Turnamen Bupati Cup ke-V, lapangan sudah hampir rampung 90 persen. “Tribun hampir selesai, yang belum hanya dua tempat duduk pemain cadangan dan official ditepi lapangan,” ungkapnya.
Ia melihat, memang panitia sudah cukup bekerja keras, dan diharapkan kepada pihak terkait di kabupaten, seperti pengurus kabupaten (pengkab), di bidang sepak bola agar mohon mendukung dan material tentang pendanaan jangan sampai tersendat. “Supaya persiapan ini dapat sukses, berjalan baik dan lancar,”harap Marius.(rie)
Langganan:
Postingan (Atom)