MANDOR. Aksi unjuk rasa Kepala Desa Pongok Kecamatan Mandor Herkulanus dan 30 lebih warga di kantor Disbunhut Landak, Kamis (20/8) lalu dengan pernyataan menolak kehadiran PT Musthika Abadi Khatulistiwa (MAK) masuk di daerah setempat, langsung diklarifikasi oleh pihak perusahaan, karena tidak benar masyarakat menolak. Itu dibuktikan dengan sudah dibukanya 4000 hektare lahan dari izin lokasi dari Pemkab Landak 18 ribu hektare. “Semua komponen masyarakat tetap mengikuti program perusahaan yang sudah betul-betul membuka kebun. Ini dibuktikan kita sudah membuka dan menanam 4000 haktare,” ungkap Asep Komaruhayat perwakilan dari PT MAK didampingi Cristiawan Hepidianto dalam keterangan persnya di Ngabang, Senin (24/8).
Ia menjelaskan, bahwa secara legal formal Desa Pongok merupakan salah satu desa yang termasuk dalam areal izin lokasi dari PT MAK, sehingga sah secaraa hukum untuk membangun perkebunan kepala sawit di desa tersebut. “Kita dalam memperoleh lahan dari masyarakat Desa Pongok untuk dijadikan perkebunan sawit tidak melakukan tindakan upaya yang merugikan masyarakat, terlebih lagi upaya paksa atau penyerobotan lahan milik masyarakat maupun adu domba,”ungkap Asep.
Kemudian, PT MAK dalam memperoleh lahan dari masyarakat Desa Pongok telah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku yakni, melakukan sosialisasi program perkebunan sawit yang dihadiri oleh Muspika Mandor yakni Camat, Polsek dan Danramil, ditambah lagi kepala desa, kepala dusun, Parirah, Temenggung dan tokoh masyarakat lainnya. “Penyerahan lagan oleh masyarakat ke perusahaan melalui Ganti Rugi Tanaman Tumbuh (GRTT) terhadap lahan masyarakat yang dilengkapi dengan tandatangan dokumen kemitraan penyerahan pengelohan lahan ke perusahaan,” terang Asep.
Asep mengungkapkan, PT MAK sampai saat ini telah melakukan sosialisasi program kemitraan kepala sawit sebanyak empat kali di Desa Pongok dan selalu dihadiri aparat daerah dalam kegiatan tersebut, sehingga tidak benar kalau PT MAK tidak menghargai aparat desa (kepala desa,red) dalam kegiatan sosialisasi dan kegiatan perkebunan lainnya. “Karena ada kesibukan lain dari kepada desa Pongok, maka beliau sering tidak dapat hadir,” ujar Asep.
Selanjutnya, untuk memperkuat penjelasaan ini, maka tim dari Disbunhut yang terdiri dari Aswanto, Margono dan M.Syukur melakukan pengecekan dilapangan, Jumat (21/8) lalu adapun yang hadir tokoh masyarakat Desa Pongok diantaranya dari TPK Dusun Bantek, Junaidi, Marwi, Rinto dan Sius. Dari TPK Pongok, Erwin, Irwan, Acui dan Yulius Pahan dan tokoh masyarakat lainnya, Asun, Hembing, Rusli, Muhidin dan Ropinus. Sedangkan perwakilan dari Polsek Mandor, Endro dan perwakilan perusahaan yakni Cristiawan Hepidianto, John Barlet, Asep Komaruhayat, Saibi, Andrianus, Bambang, Sarion, Ipensius dan Suheli. “Sedangkan kepala desa yang sudah membuat pernyataan menolak PT MAK malah tidak ada datang,” ujar Asep.
*Dukungan Masyarakat
Masyarakat Pongok Adrianus mengaku warga di Pongok tidak menolak PT. MAK, karena pihaknya warga asli di sana berjumlah 1000 jiwa lebih, tapi yang datang di Disbunhut hanya 34 orang dan itu tidak memiliki lahan di PT MAK. “Maka kami bingung, kok bisa menolak,” ujarnya.
Ketua TPK Pongok Erwin menilai kepala desa sebagai kepala wilayah harusnya memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan malah mengajak masyatakat unjuk rasa di Disbunhut dengan alasan lain, tiba-tiba sampai di sana menyatakan penolakan kehadiran PT MAK. “Jadi kami ketua TPK Pongok yang membawahi masyarakat lain pemilik lahan menyatakan tidak benar warga menolak. Jadi perlu di klarifikasi pernyataan kepala desa di koran bahwa tidak ada warga menolak,” tegas Erwin seraya menambahkan, masyarakat bersyukur adanya PT. MAK jalan yang tadinya tertutup bisa terbuka. Senada diungkapkan Ketua TPK Dusun Bantek Junaidi dan Ketua TPK Angkabang Sakari. Pihaknya sangat mendukung kehadiran PT MAK masuk di daerahnya, karena memberikan peluang usaha pereknomian masyarakat setempat. (rie)
Rabu, 26 Agustus 2009
Selasa, 18 Agustus 2009
Warga Benahi Lapangan Sepak Bola Mandor
Jelang Bupati Cup III
MANDOR. Kecamatan Mandor mendapat kehormatan karena tahun ini dipercaya sebagai tuan rumah turnamen bergengsi sepak bola merebuatkan Piala Bupati Cup ke-3, yang direncanakan dihelat 9 September mendatang. Masyarakat dan pemuda se-kecamatan Mandor sangat antusias menyambut dan menjadi tuan rumah turnamen Bupati Cup. “Ini di buktikan sehari setelah di tunjuk menjadi tuan rumah, masyarakat dan pemuda langsung membenahi lapangan sepak bola,” kata Tarsisius ketua panitia pembenahan lapangan saat rapat kerja panitia Selasa ( 18/8).
Tarsisius mengatakan masyarakat sudah hampir setiap sore membenahi lapangan sepak bola, rumputnya sudah di tebas menggunakan mesin sebagian daerah yang tinggi akan digusur, yang paling penting membuat tribun untuk panitia dan di tepi lapangan akan di pagar, supaya pemain dan penonton bisa tertib. “Kita berharap masyarakat dan pemuda benar-benar membenahi lapangan karena ini turnamen yang sangat bergensi di kabupaten Landak, dan seluruh kecamatan akan menampilkan pemain terbaiknya untuk bertanding, dan lapangan kita harus standar,” tukasnya. (rie)
Rabu, 12 Agustus 2009
Jalan RT 02 Kayuara Akan Dirabat Beton
*Rencana Dianggarkan dalam ADD
KAYUARA. Jajaran Pemerintahan Desa Kayuara Kecamatan Mandor patut diacungi jempol. Karena Alokasi Dana Desa (ADD) digunakan untuk kepentingan masyarakat bersama, rencananya untuk tahun 2010 mendatang akan mulai dialokasikan pembangunan jalan rabat beton antara Simpang Pongok tembus Kayuara Dalam persisnya di Rukun Tetangga (RT) 02. “Kita sudah melakukan rapat dengan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perangkat desa lainnya dan para RT, tahun depan ADD akan kita alokasikan untuk bangun jalan rabat beton, jalan tembus Kayuara Dalam,” kata Kepala Desa Kayuara, Suhardi kepada Equator, belum lama ini.
Menurut Suhardi, sambim menunggu ADD tahun depan terealisasi dari Pemkab Landak, pihaknya sudah mengintuksikan masyarakat di RT 02 untuk kerja bhakti atau gotong royong setiap hari Jumat sore membersihkan atau melebarkan jalan yang akan di bangun rabat beton tersebut. “Kita dari jajaran pemerintahan desa dan anggota BPD, warga RT 02 sudah kerja bhakti setiap Jumat sore,” ujar Suhardi.
Ia juga mengharapkan, warga Kayuara Dalam juga harus ikut kerja bhakti dari membersikan jalan. Karena rencana pembangunan rabat beton dimulai dari RT 02 tembus Kayuara Dalam. Sehingga harus saling membantu. Karena panjang jalan antara RT 02 sampai Kayuara Dalam sekitar 1,200 KM. “Jadi rencana akan dianggarkan secara bertahap setiap tahunnya. Untuk tahap pertama kita bangun di RT 02 terlebih dahulu,” terang Suhardi.
Terpisah, Jayus, mantan Ketua RT 02 juga mengaku, warga setiap Jumat sore kerja bhakti mulai membersikan jalan sekitar lebar satu meter lebih. Karena akan dibangun rabat beton dengan menggunakan ADD Kayuara. “Kata kepala desa kita, memang mau disemen jalan ini,” ujar Jayus ditemui Equator di kediamannya, belum lama ini.
Menurut Jayus, memang layak jalan tersebut di bangun rabat beton, karena merupakan jalir jalan pintas antar desa, yakni Desa Pongok dan Kayuara bahkan sampai Desa Sulutung. Sehingga diharapkan, Pemkab Landak juga bisa memperhatikan jaran tersebut. Artinya, dari ADD Kayuara memang sudah dialokasikan untuk jalan tersebut, tapi lebih baik lagi dibantu dari dana ABPD Landak. “Kita harapkan para wakil rakyat atau anggota dewan asal Kecamatan Mandor bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat di sini,” tandas Jayus. (rie)
Selasa, 04 Agustus 2009
Zalbifri Pimpin BKPRMI Landak
NGABANG. Malalui Musda II Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Landak yang digelar, Senin (3/8) kemarin di aula Kantor Departeman Agama (Depag) Landak. Zalbifri secara demokratis terpilih sebagai Ketua BKPRMI Landak periode 2009-2012. Sebelumnya dipimpin H Rohadi Fauzi,S.Ag sejak 2001-2003 dan sempat vakum selama satu periode. Proses pemilihan dengan sistem voting dari 13 peserta, terdiri dari 10 perwakilan dari kecamatan dan tiga orang utusan pengurus demisioner. Dari penjaringan bakal calon muncul lima orang yakni M. Zulkarnain, Hasan Basri, H.Effendi, Zalbifri dan Adiansyah. Tapi dua balon H.Effendi dan Ardiansyah mengundurkan diri, sehingga tinggal tiga kandidat. Peraih suara terbanyak Zalbifri mengantingi 12 suara, sedangkan Hasan Basri dan M. Zulkarnain masing-masing satu suara.
Ketua terpilih, Zalbifri dalam sambutanya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikannya untuk meneruskan organisasi BKPRMI ini. Ia berharap kepada semua pihak khususnya umat Islam atas kersamanya untuk menjalankan organisasi ini. “Karena tujuannya adalah untuk wadah kepentingan umat, maka kita perlu bersama-sama untuk saling berkomunikasi, mampu menyalurkan aspirasi umat kita,” ungkap Feri panggilan akrabnya ini.
Feri pria asal Mandor yang juga Caleg dari PDIP terpilih ini, mengaku akan menjalankan roda organisasi yang diamanahkannya yang sudah pasti harus mendapat dukungan dan kersama dari semua umat Muslim. “Karenan memang BKPRMI merupakan organisasi dengan tujuan untuk kepentingan umat,” tandas Feri.
Sementara itu, Ketua BKPRMI yang lama, H. Rohadi Fauzi, S.Ag dalam sambutanya mengatakan, Musda yang digelar sangat sederhana tersebut adalah menjadi momentum membangun BKPRMI sebagai organisasi yang kuat dan bermartabat, baik dimata remaja dan pemuda masjid khususnya, maupun seluruh masyarakat Kabupaten Landak. “Ingat BKPRMI adalah wadah bagi aktifitas masjid, selalu aktif dan berkarya selama hayat dikandung badan,” ungkap Rohadi yang juga Sekretaris KAHMI Landak ini.
Ia juga mengucapkan permohonan maaf jika dalam kepengurusan dirinya tidak dapat berbuat banyak dan ia yakin bahwa kepengurusan yang baru akan membuat terobosan yang berarti bagi remaja dan pemuda masjid dan umat Islam di Kabupaten Landak ini,” tandas Rohadi. (rie)
Langganan:
Postingan (Atom)